CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

4.10.2008

Peluang bisnis Call Centre...

10 April 2008,

Call Centre atau pusat layanan pelanggan via telepon, merupakan salah satu bisnis yang tengah berkembang di Asia. Sebagai produk global, konsumen bisa berasal dari berbagai belahan dunia. Para konsumen ini biasanya sudah disediakan nomor lokal bebas pulsa yang bisa dihubungi, yang akan menghubungkan mereka dengan operator call centre si produk global. Kenapa bisa memetik keuntungan dari industri ini? Rekan Melanie Yip dari RSI bahasa Inggris, berbicara dengan Dr. Catriona Wallace, Presiden Callcentres.net, sebuah portal online yang menyediakan beragam informasi mengenai industri call centre Asia Pacific. “Faktor biaya adalah sesuatu yang patut dipertimbangkan. Untuk itu, kami paham bahwa 2 pasar penyedia terbesar adalah Filipina dan India di mana ongkos kerja hanya sepersepuluh daripada Amerika atau Inggris. Jadi factor biaya memegang peranan. Juga, call centre Asia punya teknologi canggih yang penting yang merupakan kunci penting dalam mengoperasikan sebuah call centre. Dan industri ini lebih didominasi oleh penyedia jasa luar (outsource).
“Teknologi canggih dalam industri call centre termasuk Internet Protocol (IP), yang merupakan tren terkini. Ada juga teknologi seperti pengenal suara, respon suara interaktif, teknologi perencanaan tenaga kerja dan beberapa teknologi web baru. Jadi bahkan beberapa Negara Asia yang sudah jenuh seperti Cina meninggalkan teknologi lama dan langsung mengadopsi teknologi baru.” Saat ini, industri call centre Singapura tumbuh rata-rata 8% antar tahun 2007 dan 2008. Jumlah kapasitas operatornya tumbuh 38% pada periode yang sama. Namun, Singapura mengalami kesulitan dengan tingkat keluar masuknya pekerja yang tinggi. Apakah hal ini terjadi di Negara Asia lainnya? “Tentu saja terjadi. Salah satu tantangan kritis selama 5 tahun terakhir di Asia Pasific adalah tingginya tingkat keluar masuk pekerja. Secara rata-rata, angkanya sekitar 22% di seluruh kawasan. Apa yang kita lihat sekarang di Singapura yang mana mengejutkan kita, adalah pada tahun 2007 tingkatnya 16%, namun meningkat hingga 24% dalam 12 bulan.
Jadi ini tentunya adalah keprihatinan bagi industri ini di Singapura saat ini.” Dr. Catriona Wallace, Presiden Call centres.net mengindikasikan adanya anggapan pekerjaan ini sebagai rutin dan kurang ada tantangan.
Maka itu ia menyarankan agar pelaku industri merancang karir dan pengembangan pribadi dan professional bagi karyawannya. Apalagi sepertiga dari pekerja industri ini di Singapura telah mengenyam pendidikan tingkat universitas. Mereka dapat diberikan pelatihan lebih untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, menawarkan produk dan layanan yang lebih baik, dan berperan penting pada industri yang mementingkan hubungan baik dengan pelanggan.
Jika hal ini dilakukan, maka pekerjaan di bidang ini akan menjadi lebih menarik.

Post, By Radio Singapore International (RSI)