CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

10.14.2008

Lost In translation

Ternyata nih, bukan hanya hewan dan tumbuhan yang terancam punah. Di berbagai wilayah di bumi, bahasa juga sedang mengalami krisis.
Di Indonesia sendiri, yang bahasanya sangat beragam, sepertinya sudah mulai ditinggalkan. Para kaum muda, khususnya siswa sekolah kini lebih sering menggunakan bahasa Indonesia dan mulai melupakan bahasa ibu. Padahal bahasa adalah alat untuk menggali peradaban dan budaya manusia.
Mungkin, sudah saatnya kita kembali mempelajari bahasa daerah agar tidak punah. Jangan gengsi atau malu berbicara bahasa daerah dengan teman satu kampung halaman. Menjaga bahasa berarti kita juga menjaga berlanjutnya budaya daerah, . . . .



6.05.2008

bAnTuaN kHUsUS mAhAsisWa

Pemberian Bantuan Khusus Mahasiswa (BKM) sebesar Rp500 ribu per semester menuai kontroversi. Beasiswa itu dianggap sebagi upaya penyuapan atas sikap kritis mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.

PMII menilai dengan adanya BKM membuktikan pemerintah ingin meredam aksi demonstrasi mahasiswa atas kenaikan harga BBM

Bantuan ini menurut Bambang (Bambang Sudibyo, Menteri Pendidikan), akan diberikan pada mahasiswa yang berasal dari kalangan ekonomi kurang mampu. BKM sebesar Rp500 ribu, diberikan sebagai kompensasi atas kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Pemerintah tidak menampik bantuan khusus mahasiswa (BKM) sebagai kompensasi dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM), terbuka terjadinya penyimpangan. Namun, belum diketahui berapa persentase kemungkinan terjadinya penyimpangan.

Pemerintah yakin program bantuan mahasiswa sebagai kompensasi kenaikan harga BBM akan didukung DPR. Pemerintah akan mengajukan kembali program ini untuk tahun 2009 dan seterusnya.
Bantuan khusus mahasiswa akan diberikan pada Juli atau Agustus tahun ini. Setiap mahasiswa akan menerima bantuan Rp 500 ribu per semester.

Hatta Rajasa, menegaskan program bantuan khusus mahasiswa bukan program baru, melainkan penyesuaian ulang jumlah penerima beasiswa. Anggaran bantuan khusus mahasiswa akan diambil dari pengalihan subsidi BBM.




5.29.2008

seDjaRah kEbAngkiTAn nAsiOnaL . . .

Kebangkitan Nasional..,
Masa ini ditandai dua peristiwa penting yaitu, BOEDI OETOMO ( 20 Mei 1908 ), dan ikrar SUMPAH PEMUDA ( 28 Oktober 1928 ). Masa ini adalah dampak Politik Etis, yang mulai diperjuangkan sejak masa multatuli.

Tokoh-tokoh Kebangkitan Nasional adalah : Sutomo, Gunawan, dr. Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Suryoningrat ( Ki Hajar Dewantara ), dr. Douwes Dekker, dll.

Selanjutnya, pada tahun 1912 berdirilah partai politik pertama Indische Partij. Pada tahun ini pula haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam ( solo ), KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah ( Yogyakarta ), dan Dwijo Soewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera ( Magelang ).

...Saat Ini, tAnggaL 20 Mei, diperingati sebagai HARI KEBANGKITAN NASIONAL . . .
...SemoGa, kiTa benar-benar bisa bangkit..BANGKIT UNTUK INDONESIA TERCINTA...



5.13.2008

bEnaNG kuSut di PendiDikaN kiTa

Ada Delapan masalah Pendidikan yang harus menjadi perhatian, antara lain :

1. Kebijakan Pendidikan
2. Perkembangan anak Indonesia
3. Guru
4. Relevansi Pendidikan
5. Mutu Pendidikan
6. Pemerataan Pendidikan
7. Manajemen Pendidikan, dan
8. Pembiayaan Pendidikan

Dapat dicontohkan disini, Perkembangan anak sebagai salah satu titik sentral dari proses Pendidikan. Saat ini, hampir tidak ada penelitian pengembangan tentang anak Indonesia secara Psikologi, antropologi, dan Filsafat.

Demikian pula dengan kebijakan, Masyarakat kita saat ini memiliki pemikiran negatif terhadap pendidikan di Indonesia dengan pameo "ganti menteri, ganti kebijakan".

banyak sekali kebijakan, yang mungkin belum sempat dievaluasi. Masih ingat, dengan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Link and Match, di masa reformasi muncul sistem baru yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Manajemen berbasis sekolah, Lifeskill, serta dewan dan komite sekolah yang membingungkan.

Prof. Dr. Winanrno Surakhmad sempat berkata, mengurai benang kusut pendidikan perlu dimulai dari memahami falsafah pendidikan. Falsafah pendidikan itu yang nantinya menjadi dasar sehingga tidak ada masalah dengan pergantian menteri, dan kebijakannya.
Beliau juga berkata, bahwa " Pendidikan itu memanusiakan manusia dan belajar untuk hidup ".

Mungkin ini yang kurang disadari oleh kebanyakan guru kita.

(Disadur dari, suAra hAriAn kOMpAs)




5.12.2008

pReAmbLe. . .









informasi sebagai sumberdaya percepatan perilaku ekonomi, politik, sosial, dan budaya, menyebabkan arus dan daya serap informasi dilakukan melalui media elektronik yang serba cepat pula.

Konteks globalisasi ini juga tidak terhindarkan dalam kebijakan yang terkait dengan tata kelola (governance) kelembagaan. Informasi-informasi yang terkait dengan kebijakan-kebijakan pembangunan pendidikan harus secara serta merta menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan perubahan masyarakat lokal dalam prospektif global yang serba cepat pula. Kaidah think globally, act locally adalah salah satu cerminan tentang bagaimana informasi di kawasan dunia dan antar negara memiliki peluang yang sangat cepat untuk merubah perilaku budaya lokal setempat melalui penetrasi informasi.

Karena obyek pembangunan pendidikan adalah masyarakat sebagai entitas suatu bangsa, maka informasi yang disampaikan juga harus merupakan media komunikasi yang mengandung makna pendidikan dan pembelajaran, sehingga perubahan perilaku yang diakibatkannya merupakan perubahan perilaku kolektif dari suatu bangsa dalam proses membangun.

Untuk menjawab tantangan inilah Call Centre Jardiknas dijadikan salah satu sumber informasi pendidikan dan pembelajaran yang mampu memberikan kontribusi positif dalam merubah perilaku membangun bangsa agar memiliki perilaku membangun yang sarat dengan pengetahuan (knowledge based society).

SeMogA



5.10.2008

FaKtOr yAng meMPengAruHi kuAlitAs pEndiDikaN - InDonEsiA

Ada 2 Faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan, Khususnya di Indonesia

Faktor Internal, Meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departement Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan dan juga Sekolah yang berada di garis depan. Dalam hal ini interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.

Faktor Eksternal, Adalah masyarakat pada umunya. Dimana, masyarakat merupakan ikon dan merupakan tujuan dari pendidikan, atau kata lain sebagai objek pendidikan.



5.07.2008




Pelatihan ke 2, Agent Call Centre Jardiknas ... ini lagi bReak..